Vclass Fase Pemrograman
1. Jelaskan
poin - poin yang perlu diperhatikan dalam DAFTAR PEMERIKSAAN PEMROGRAMAN atau
(PRE-PROGRAMMING CHECKLIST)
Jawab:
·
Apakah pemeriksaan disain memerlukan pengerjaan
kembali ? Jika ya, jadwalkan waktu mulai dan penundaan pemrograman.
·
Apakah sumber daya yang direncanakan dan
programmer masih tersedia ? Jangan terlalu optimis dengan proyek orang lain
yang selesai tepat waktu. Jika ada pergantian staf, apakah anda akan menguji
kembali produktifitas mereka ?
·
Apakah orang-orang ini telah dilatih ? Programmer
harus mengetahui tentang sistem operasi, bahasa pemrograman, program paket, dan
alat-alat pemrograman yang akan digunakan. Mereka juga harus mengenal dengan
baik aplikasi user dan masalah bisnis. Pastikan bahwa mereka telah membaca
Requirement Document dan Functional Specification. Pengelolaan Proyek Sistem
Informasi BAB 9 Halaman 2 dari 17.
·
Apakah lingkungan pemrograman cukup baik ? Anda
membutuhkan kemudahan untuk menggunakan software pengembangan dan alat-alat
pemrograman. (Lihat bagian 9.4). Komputer pengembangan harus mempunyai respon
yang cepat, harus tersedia ketika diperlukan, dan harus dapat diandalkan.
2. Jelaskan
9 LANGKAH-LANGKAH PEMROGRAMAN
Jawab:
ü
Langkah 1. Rencana Penggabungan (Plan The
Integration)
Menurut akal sehat anda tidak akan dapat membuat semua
program sekaligus dan kemudian membuang semuanya – ini memerlukan rangkaian
langkah demi langkah. Rencanakan urutan dimana anda akan menggabungkannya. Bab
9 ini merinci beberapa metode untuk menggabungkan bagian-bagian tersebut,
tetapi anda harus merencanakan urutan penggabungan ini sekarang, karena anda
harus menulis program supaya dapat digabungkan. Ini disebut Rencana Tes Sistem
(System Test Plan).
ü
Langkah 2. Mendisain Modul (Design The Module)
Programmer menerima beberapa tingkatan disain dari
fase disain. Tugasnya adalah memecah modul secara rinci ke tingkat yang lebih
rendah sampi mencapai keadaan programmer siap untuk melakukan pemrograman.
ü
Langkah 3. Telusuri Disain Modul
(Walk Through
The Module Design) Seperti pada tingkat atas dan menengah dari disain,
pertukaran harus dibuat sebaiknya pada tingkat yang paling rendah. Telusuri
disain dari masing-masing modul sebelum melakukan pengkodean. Penelusuran ini
sangat kecil : hanya programmer yang tepat, supervisor dan mungkin programmer
lainnya yang perlu diperhatikan. Kegunaan dari penelusuran disain modul adalah
untuk memastikan bahwa disain yang terbaik yang telah dilakukan, semua fungsi
telah dialamatkan dan semua bagian telah ditangani.
ü
Langkah 4. Rencana Bagaimana Menguji Modu (Plan
How To Test The Module)
Programmer harus menyiapkan rencana pengujian modul
dan data pengujian sebelum dikodekan. Rencana pengujian dilakukan setelah kode
ditetapkan. Mereka cenderung hanya menguji bagian kode yang paling ‘sulit’.
Pimpinan proyek bisa saja melakukan tuntutan pada penelusuran rencana pengujian
sepanjang disain modul sedang dilaksanakan.
ü
Langkah 5. Kode Setiap Modul (Code Each Module)
Standar pengkodean akan ditetapkan pada saat disain
sistem.
Berikut ini
adalah ringkasan dari sebuah program terstruktur, yaitu :
• Jika berukuran kecil. Aturan dasarnya adalah
kira-kira 100 baris kode yang dapat
dieksekusi
dan listingnya tidak lebih dari 2 halaman.
• Satu entry, satu exit.
• Referensi secara keseluruhan sedikit.
• Konstruksi terstruktur yang digunakan : berurutan,
IF/THEN/ELSE, CASE, WHILE, UNTIL,
CALL (bukan
GO TO).
ü
Langkah 6. Menguji Modul (Test The Module)
Programmer menguji modul dengan menetapkan lingkungan
yang tepat, menyediakan beberapa input, membiarkan modul langsung memproses
secara logik dan mendapatkan hasilnya. Beberapa input mungkin tidak sebenarnya,
terutama jika modul tersebut tidak menyediakan input yang sebenarnya. Modul
seharusnya diuji dalam dua tahap, yaitu :
• Tahap Pertama disebut pengujian “White Box”.
Programmer harus mengetahui isi di dalam modul dan menyediakan data pengujian,
sehingga masing-masing path logical dalam program dapat dieksekusi.
• Tahap Kedua atau pengujian “Black Box” dapat
dilakukan. Dalam pengujian ini, programmer mengabaikan bagian dalam dari modul
– data disediakan secara berurut dan dianggap seperti pemakaian sebenarnya.
Pengelolaan Proyek Sistem Informasi
ü
Langkah 7. Menguji Level Terendah dari Integrasi
(Test The Lowest Levels Of Integration)
Jika modul utama memanggil sub-modul, programmer harus
menggabungkan dan menguji semua modul secara bersama-sama. Bahkan jika
programmer tidak bertanggung jawab untuk menulis sub-modul, programmer harus
menguji perintah CALL dan RETURN dari seluruh modul. Metode terbaik untuk
melakukan hal ini adalah membuat sebuah “program stub” (potongan program)
sebagai pengganti sub-modul. Potongan program ini dapat terdiri dari empat
baris program yang menunjukkan bahwa kontrol sudah diterima dengan baik, tampilkan
parameter penerima, jika perlu lakukan pengontrolan kembali dengan beberapa
parameter yang tidak sebenarnya.
ü
Langkah 8. Menyimpan Semua Hasil Pengujian
Penggabungan Modul-modul Yang Telah Diuji(Save The
Results Of All Tests; Submit FinishedModules To Integration) Hasil pengujian
digunakan untuk menyusun statistik yang menunjukkan penyebab, cara perbaikan
serta biaya-biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan
program. Pimpinan proyek biasanya menguasai/ mengepalai penggabungan ini pada
sistem berukuran kecil sampai sedang.
ü
Langkah 9. Memulai Dokumentasi User (Get Started
On The User Documentation)
Apakah programmer bertanggung jawab pada dokumentasi
user atau tidak, tahapan ini adalah waktu terbaik untuk menjawabnya.
3.
Jelaskan Tuntunan Pemeliharaan (Maintenance
Guide) dan Tuntunan Operator / Tuntunan Manajer Sistem (Operator’s Guide /
System Manager’s Guide)
Jawab:
Tuntunan Pemeliharaan (Maintenance Guide)
Bagaimana
anda menemukan programmer untuk merinci dokumen dari program mereka untuk
pemeliharaan berikutnya ? Kebanyakan Manajer proyek mengalami kesulitan dalam
hal berikut : programmer enggan untuk melakukan dokumentasi sebelum program
ditulis; dan beruntunglah menemukannya setelah semuanya selesai dikerjakan.
Programmer berpikir bahwa pemeliharaan memerlukan penjelasan secara rinci dari
logika pemrograman. Sangat membosankan untuk menulisnya dan sebenarnya tidak
perlu.
Berikut ini adalah solusi sederhana tentang
hal tersebut : lebih baik merinci spesifikasi disain tingkat modul secara
struktur, mendokumentasikan sendiri kode, dirasa cukup untuk pemeliharaan
sistem.
MAINTENANCE
GUIDE akan berisi spesifikasi disain, listing program dan penjelasan bagaimana
semuanya disesuaikan, bagaimana mengubah pendekatan, dan bagaimana menghubungkan
dan menguji semuanya.
Tuntunan Operator / Tuntunan Manajer
Sistem (Operator’s Guide / System Manager’s Guide)
Sama
seperti USER’S GUIDE untuk orang-orang yang menghidupkan sistem di pagi hari,
mematikannya, melakukan backup, menangani permasalahan utama, melakukan
perhitungan, dsb. Dokumentasi yang disediakan oleh perusahaan hardware dan
sistem operasi mungkin cukup – hanya prosedur untuk software tertentu yang
harus ditulis ulang.
4. Jelaskan
yang dimaksud dengan Bahasa Pemrograman (The Programming Language), Language
Sensitive Editor (LSE), Pendeteksi (Debugger), Code Management System (CMS),
Module Management System (MMS), Test Manager (TM) dan CopyRights.
Jawab:
Bahasa Pemrograman (The Programming Language)
Bahasa pemrograman dan compiler
adalah alat yang sangat penting. Jika bahasa pemrograman itu sederhana dan
sesuai dengan aplikasinya programmer akan dapat mempelajarinya dengan cepat,
gunakan jenis yang diperlukan secara tetap, dan lakukan pemrograman tanpa
canggung. Compiler harus cepat dan jelas dalam menuliskan pesan kesalahan.
Language Sensitive Editor (LSE)
LSE menyediakan template untuk
setiap pernyataan dalam bahasa pemrograman. Sebagai contoh, dalam bahasa
PASCAL, user dapat mengetikkan ‘FOR’ dan LSE menghasilkan : FOR % {ctrl-var}%
:= %{exp}% %{TO | DOWNTO}% %{exp}% DO %{statemnets}% END; Programmer mengisikan
variabelnya dan LSE memastikan sintaksnya benar. LSE juga dapat memanggil
compiler. Jika ada kesalahan yang ditemukan oleh compiler, LSE dapat mengontrol
kembali, dan programmer dapat kembali ke posisi edit – pada pesan dan baris
kesalahan tersebut. LSE dapat membuat program header dari template. LSE
membantu dalam pemeriksaan sintaks, kompilasi program dan memastikan source
format yang konsisten pada sistem.
Pendeteksi (Debugger)
Debugger membantu memeriksa dan
memperbaiki kesalahan program. Debugger dapat memberhentikan program,
menelusuri kesalahan dan memeriksa kesalahan berikutnya. Debugger yang baik
dapat menyesuaikan dan menampilkan variabel pada semua titik, seperti pada pengeksekusian
bagian spesifik dari program.
Code Management System (CMS)
Seringkali disebut manajer
konfigurasi, CMS tidak tersedia untuk semua bahasa pemrograman. CMS adalah
‘perpustakaan’ yang memiliki sendiri semua sumbernya. CMS menertibkan
orang–orang yang melakukan update dan memastikan tidak terjadi konflik, jika
dua orang meng-update modul yang sama pada saat yang bersamaan. CMS menyimpan
segala perubahan yang terjadi pada modul, sehingga segala perubahan pada modul
dapat mudah dilihat. Pengelolaan Proyek Sistem Informasi BAB 9 Halaman 10 dari
17 CMS menunjukkan adanya perbaikan atau penambahan yang mudah dengan
versi-versi sebelumnya. CMS dapat menangani semua file ASCII. Oleh karena itu
CMS berguna tidak hanya untuk menelusuri file-file sumber, tapi juga untuk
menyimpan file dokumentasi, file pengujian, dan file-file untuk membangun
sistem.
Module Management System (MMS)
MMS digunakan untuk proses compile
dan link secara otomatis atau membangun sebuah sistem. MMS hanya dapat
membangun kembali semua komponen tersebut yang diubah sejak pembangunan yang
terakhir. MMS dapat digunakan untuk menjalankan secara otomatis sekumpulan
pengujian modul. MMS sangat berguna ketika anda membangun sebuah ‘release’
sistem : menyatukan sumber-sumber yang benar dan meng-eksekusi image, seperti
seluruh dokumen yang terdapat dalam satu paket. MMS bekerja hand-in-hand dengan
CMS dimana semua sumber, file-file dokumen dan file-file perintah yang diproses
MMS dapat disimpan.
Test Manager (TM)
TM digunakan untuk menguji sebuah
modul secara otomatis. Untuk menggunakan TM, anda harus mendefinisikan
serangkaian pengujian terhadap modul. TM akan menjalankan pengujian, dan
memberitahukan programmer jika hasilnya bebeda dengan yang diharapkan.
HAK CIPTA (COPYRIGHTS)
Subyek
dari hak cipta software adalah tetap pada pengadilan, tetapi terdapat peraturan
pemerintah yang tidak hanya merupakan bagian dari software yang memiliki hak
cipta, tetapi juga berkenaan dengan hal-hal lain yang berhubungan dengan
software (apapun tujuan dan artinya). Jika anda ingin melindungi kode anda,
tambahkan Pengelolaan Proyek Sistem Informasi BAB 9 Halaman 11 dari 17
pemberitahuan hak cipta pada masing-masing modul dan dokumen asli. “Copyright ©
20nn, Company Name” yang biasanya diperlukan.
Komentar
Posting Komentar