Review Jurnal Penerapan Sistem Pakar
TUGAS 3 - DEADLINE 21/DES 2017.
a. Pengumpulan Data.
6. DAFTAR
PUSTAKA
IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DALAM PEMILIHAN MAKANAN POKOK BAGI PENDERITA PENYAKIT DIABETES MELLITUS.
1. LATAR BELAKANG
Implementasi sistem pakar untuk pemilihan
makanan pokok bagi penderita penyakit diabetes melitus diharapkan menjadi salah
satu solusi alternatif yang tepat untuk membantu penderita dalam menentukan
makanan pokok yang sehat. Kebanyakan masyarakat belum mengetahui gejala apa
saja yang biasa timbul dari seseorang yang terkena penyakit diabetes melitus
dan bagaimana memilih makanan pokok yang sesuai berdasarkan gejala yang
ditemuan. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan sebuah aplikasi sistem
pakar dalam mengidentifikasi pemilihan makanan pokok bagi penderita Diabetes
Mellitus. Data dianalisis dengan menggunakan metode forward chaining. Data ini
diperoleh melalui: 1) Perpustakaan Penelitian; 2) Bidang Penelitian; 3)
Wawancara. Metode forward chaining yang digunakan dalam penerapan sistem pakar
ini akan dimulai dengan mencari fakta yang diketahui, kemudian mencocokkan
fakta tersebut dengan bagian IF dari rules IF-THEN. Bila ada fakta yang cocok
dengan bagian IF, maka rule tersebut dieksekusi. Bila sebuah rule dieksekusi,
maka sebuah fakta baru (bagian THEN) ditambahkan ke dalam database. Setiap kali
pencocokan, dimulai dari rule teratas. Setiap rule hanya boleh dieksekusi
sekali saja. Proses pencocokan berhenti bila tidak ada lagi rule yang bisa
dieksekusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem dapat bekerja dengan baik
sesuai dengan metode forward chaining. Sistem pakar dalam mengidentifikasi
pemilihan makanan pokok bagi penderita penyakit Diabetes Mellitus diharapkan
dapat membantu dokter dan masyarakat dalam pemilihan makanan pokok yang sesuai
dalam menentukan kalori makanan sehat bagi penderita Diabetes Mellitus.
2. TUJUAN
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan pesat akan menginspirasi manusia menciptakan suatu hal yang
baru. Salah satu contohnya dalam penggunaan teknologi komputer. Komputer yang
biasanya hanya digunakan untuk mengolah data dan melakukan perhitungan
matematika, saat ini sudah dapat dimanfaatkan sebagai pemberi solusi terhadap
masalah yang diinputkan, seperti halnya sistem pakar. Sistem pakar dapat
menciptakan sebuah interaksi positif antara pengguna dengan sistem, baik dari
sistem penyampaian informasi, perkembangan metode yang efektif, hingga pada
tingkat kepuasan pengguna yang ingin dicapai.
Secara sederhana, pembuatan sistem pakar
dengan menggunakan teknik pencarian yang dilakukan dengan metode forward
chaining akan dimulai dengan mencari fakta yang diketahui, kemudian mencocokkan
fakta tersebut dengan bagian IF dari rules IF-THEN. Bila ada fakta yang cocok
dengan bagian IF, maka rule tersebut dieksekusi. Bila sebuah rule dieksekusi,
maka sebuah fakta baru (bagian THEN) ditambahkan ke dalam database. Setiap kali
pencocokan, dimulai dari rule teratas. Setiap rule hanya boleh dieksekusi
sekali saja. Proses pencocokan berhenti bila tidak ada lagi rule yang bisa
dieksekusi. Dengan menggunakan teknik inferensi, peluang dalam mendapatkan
suatu konklusi yang lebih spesifik dapat dengan mudah diperoleh.
Penggunaan teknik inferensi akan membantu
memecahkan permasalahan atau fakta di lapangan yang selama ini menjadi masalah
kesehatan masyarakat, diantaranya penyakit diabetes melitus. Penderita diabetes
melitus memerlukan pengaturan pola makan dan menu makanan, terutama jenis
makanan pokok yang cukup dari segi jumlah kalori dan gizi. Kurangnya
pengetahuan ataupun penerapan pola makan sehat terutama yang jauh dari balai
kesehatan, klinik konsultasi gizi dan rumah sakit dapat dibantu untuk
menentukan berbagai pilihan makanan pokok sesuai dengan tingkat kebutuhan
kalori. Dengan demikian dapat dilakukan antisipasi lebih dini berdasarkan hasil
diagnosa yang diberikan oleh sistem, sehingga dampak yang timbul dapat
diminimalisir. Penerapan sistem pakar untuk pemilihan makanan pokok bagi
penderita penyakit diabetes melitus ini diharapkan menjadi salah satu solusi
alternatif dalam mengantisipasi penurunan fungsi organ tubuh karena pola makan
yang tidak sehat. Kebanyakan penderita penyakit diabetes melitus melakukan
kegemaran makan enak atau mengkomsumsi makanan yang mengandung karbohidrat secara
berlebihan tetapi tidak mengetahui apa akibat yang ditimbulkan, bagaimana
mengantisipasi gejala penyakit serta makanan pokok apa yang sesuai dengann
kondisi tersebut. Oleh karena itu, sistem pakar yang akan di buat ini menjadi
salah satu alat bantu bagi masyarakat atau kelompok masyarakat yang akan
diberikan melalui Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu (Posyandu) yang menjadi objek
penelitian dan diharapkan dapat disebarkan secara luas bagi kelompok posyandu
lainnya.
3. Metode
Berdasarkan knowledge base yang ada,
aplikasi sistem pakar untuk pemilihan makanan pokok bagi penderita diabetes
mellitus ini mempunyai kriteria:
a. Mempunyai internal knowledge base.
Knowledge base aplikasi sistem pakar untuk pemilihan
makanan pokok bagi
penderita diabetes mellitus ini tersimpan di dalam database yang dapat
ditambahkan, dihapus jika suatu saat knowledge lama tidak menunjang lagi dengan
penyakit dan pengobatan yang sudah tersedia sebelumnya dalam aplikasi ini.
b. Dapat melakukan penambahan data dan
membuat laporan data yang ada pada knowledge base.
c. Inference engine yang digunakan dalam
pembuatan aplikasi ini adalah dengan menggunakan
metode forward chaining.
Perancangan aplikasi ini dibagi menjadi
beberapa bagian, yaitu:
a. Pengumpulan Data.
Pengumpulan data yang dimaksud adalah
pengumpulan data mengenai gejala sampai ke jenis
makanan pada penderita
diabetes mellitus pada RSUD Makassar, mulai dari gejala – gejala umum, gejala –
gejala yang spesifik, dan cara pengobatannya.
b. Analisa dan Konseptual.
Dalam tahap ini knowledge engineer dan
pakar akan menentukan konsep yang akan
dikembangkan menjadi sistem pakar
pemilihan makanan pokok bagi penderita diabetes mellitus. Hasil dari pembuatan
konsep ini antara knowledge engineer dan pakar adalah dengan
terkumpulnya data
– data mengenai pengelompokan pemeriksaan penyakit diabetes yang
menggunakan
metode forward chaining.
4. PEMBAHASAN
Pengujian sistem dilakukan untuk menguji
semua elemen perangkat lunak yang telah dibuat apakah sesuai dengan yang
diharapkan. Pengujian dilakukan dengan Black Box sebagai metode perancangan
data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak.
Hasil penelitian dari sistem pakar
pemilihan makanan pokok bagi penderita penyakit diabetes mellitus.
Gambar
1. Form Input Data Pasien
Setelah data pasien diinput kemudian pakar
akan mendeteksi gejala penyakit dari pasien. Berikut adalah tampilan program
diagnosa penyakit berdasarkan input dari pakar. Halaman diagnosa digunakan
setelah adanya pasien yang belum mengetahui terjangkit diabetes. Dalam halaman
diagnosa, terdapat pilihan gelaja- gelaja penyakit, dapat dilihar pada gambar
2.
Gambar 2. Form Halaman Diagnosa.
Setelah tampil halaman diagnosa, maka dari
pasien akan memberikan gejala- gejala yang diderita oleh pasien maka akan
tampil hasil diagnosa dari gejala tersebut, dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar
3. Form Hasil Diagnosa
Setelah pasien positif terjangkit diabetes
mellitus, maka dia akan masuk pada tahap penentuan kalori , pada halaman ini,
akan muncul nama pasien dan kemudian memasukkan faktor untuk menentukan kalori,
seperti, umur , berat badan, tinggi badan, jenis kelamin dan pekerjaan, dapat
dilihat pada gambar 4.
Gambar 4. Form Penentuan Nilai Kalori
Pada halaman berikut merupakan tahap akhir
untuk mengetahui kalori setiap orang , disini peneliti akan membandingkan data
dari tiap pasien , dari kadar kalori 1100, 1300, 1500, 1700, 1900, 2100, 2300,
2500. Untuk lebij jelasnya dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Rancangan aplikasi sistem pakar dalam
pemilihan makanan pokok bagi penderita penyakit
diabetes mellitus dengan
menggunakan metode forward chaining dapat berfungsi dengan baik
sehingga
menghasilkan sistem informasi yang mudah dimengerti dan dipahami oleh pengguna.
b. Sistem pakar pemilihan makanan pokok
bagi penderita penyakit diabetes mellitus sangat
membantu bagi dokter dan
masyarakat dalam menentukan makanan pokok yang sehat bagi
penderita penyakit
diabetes mellitus. Implementasi yang dilakukan berdasarkan hasil pembuatan dengan metode pengujian black box testing dinyatakan sangat baik.
[1] Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis
dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi
[2] Sutojo, T. 2011. Kecerdasan
Buatan. Yogyakarta: Andi
[3] Mulyanto,Agus. 2009. Sistem
Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: PustakaPelajar.
[4] Handojo, Andreas. 2004. Perancangan
dan Pembuatan Aplikasi Sistem Pakar. Yogyakarta :Andi
[5] Arhami, Muhammad. Konsep
Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi
[6] Badawi. 2009. Melawan
Dan Mencegah Diabetes. Yogyakarta: Araskah
[7] Krisnatuti, Diah. 2014. Diet
sehat untuk penderita Diabetes Mellitus. Jakarta:Swadaya
[8] Almatsier, S. 2006. Penuntun
Diet. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.
[9] Waspadji, S. 2002. Pedoman
Diet Diabetes Melitus. Jakarta: FKUI.
[10] Dewiwida,2014. https : // dewiwida. wordpress. com
/2014/11/14/pengaruh-pola-makan-
sehat- dan-seimbang/.
[Online], diakses 5 Agustus 2015.
[11] Feryani Aldyningtyas, 2014. Sistem Pendukung Keputusan
Penghitung kalori Diet bagi.
Diabetesi. Jurnal JUITA ISSN: 2086-9398.
Vol. II Nomor 2, Nopember 2012
SUMBER
jurnal.akba.ac.id/index.php/inspiration/article/download/2425/82
NAMA : IMAM AQRO MUZAMAH
KELAS : 3KA04
NPM : 13115299
Komentar
Posting Komentar