Strategi dasar penggunaan teknologi informasi dalam bisnis

 Strategi dasar penggunaan teknologi informasi dalam bisnis :

1. Strategi kepemimpinan dalam biaya

•             Penggunaan TI untuk mengurangi secara mendasar biaya proses bisnis
•             Penggunaan TI untuk menurunkan biaya pelanggan atau pemasok

2. Strategi diferensiasi

•             Mengembangkan berbagai fitur TI baru untuk melakukan diferensiasi produk dan jasa
•             Menggunakan berbagai fitur TI untuk mengurangi keunggulan diferensiasi para pesaing
•             Menggunakan berbagai fitur TI untuk memfokuskan diri pada ceruk pasar yang dipilih

3. Strategi inovasi

•             Membuat produk dan kasa baru yang memasukkan berbagai komponen TI
•             Mengembangkan pasar baru atau ceruk pasar yang unik dengan bantuan TI
•             Membuat perubahan radikal atas proses bisnis dengan TI yang secara dramatis akan             
              memangkas biaya, meningkatkan kualitas, efisiensi, atau layanan pelanggan, atau 
              mempersingkat waktu ke pasar

4. Strategi pertumbuhan

•             Menggunakan TI untuk mengelola perluasan bisnis secara regional dan global
•             Menggunakan TI untuk mendiversifikasi serta mengintegrasikan produk dan jasa lainnya

5. Strategi persekutuan

•             Menggunakan TI untuk membuat organisasi virtual yang terdiri dari para mitra bisnis
•             Mengembangkan SI antar perusahan yang dihubungkan oleh internet dan ekstranet yang 
              akan mendukung hubungan bisnis strategis dengan para pelanggan, pemasok, subkontraktor, 
              dan pihak-pihak lainnya

Membangun Customer Focused Bisnis

Membangun Customer Focused Bisnis.
Customer Focused Bisnis sangat diperlukan dalam membangun organisasi bisnis baru, sehingga para customer akan focus pada satu titik. Pertama pemasaran dan penjualan. Seringkali usaha baru bangkrut karena divisi pemasaran dan penjualannya loyo. Banyak yang merasa mampu membuat solusi multimedia dan informatika membuat usaha baru namun setahun kemudian tutup karena tidak dapat proyek. Tugas divisi ini adalah melakukan riset pasar, promosi, mencari prospek klien, melakukan presentasi sampai dapat menghasilkan proyek untuk perusahaan. Kedua produksi. Saya rasa Anda sudah paham proses produksi di bidang ini sehingga dapat membuat struktur organisasi yang tepat. Meski demikian, saya menyarankan agar setiap proyek dikelola oleh Manajer Proyek yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan proyek. Manajer Proyek ini sifatnya temporer: ada ketika ada pekerjaan, sehingga tidak perlu ada di struktur organisasi. Namun dalam pekerjaannya Manajer Proyek membawahi seluruh tim produksi seperti desainer dan programmer sekaligus menjadi penghubung ke klien. Ketiga Administrasi dan Keuangan. Divisi ini bertanggung jawab terhadap masalah legal, administrasi, pembuatan invoice, penagihan, pembayaran dan tetek bengek keuangan termasuk mengatur cash flow dan membayar gaji karyawan. Ketiga divisi itu cukup dipegang oleh masing-masing satu orang. Direksi saya kira cukup satu saja. Demikian pula komisaris. Perusahaan baru sebaiknya cukup mengkonsentrasikan pada tiga fungsi dasar tersebut. Bersamaan dengan pertumbuhan perusahaan, jika dirasa perlu melakulan reorganisasi, lakukan saja. Ingat: sa;ah satu daya hidup perusahaan kecil ada pada fleksibilitas organisasinya. Oleh karena itu, manfaatkan daya hidup ini sebaik mungkin.

Value chain n strategi inf system (pengembangan rantai nilai strategi dan sisem informasi)

Sebuah rantai nilai adalah rangkaian kegiatan untuk operasi perusahaan dalam industri yang spesifik. Unit bisnis adalah tingkat yang sesuai untuk pembangunan rantai nilai, bukan tingkat divisi atau tingkat korporasi. Produk melewati semua rantai kegiatan dalam rangka, dan pada setiap aktivitas nilai keuntungan beberapa produk. Rantai kegiatan memberikan produk-produk nilai tambah dari jumlah nilai tambah dari semua kegiatan. Hal ini penting untuk tidak mencampur konsep rantai nilai dengan biaya yang terjadi di seluruh kegiatan.

Rantai nilai mengkategorikan aktivitas umum nilai tambah dari sebuah organisasi. Kegiatan utama mencakup: logistik masuk, operasi (produksi), logistik keluar, pemasaran, dan penjualan (permintaan), dan jasa (pemeliharaan). Kegiatan dukungan meliputi: manajemen infrastruktur administratif, manajemen sumber daya manusia, teknologi (R & D), dan pengadaan. Biaya dan value driversdiidentifikasi untuk setiap aktivitas nilai.

Aktivitas-aktivitas tersebut dibagi dalam 2 jenis, yaitu : 

1. Primary activities :

- Inbound logistics : aktivitas yang berhubungan dengan penanganan material sebelum digunakan.
- Operations : akivitas yang berhubungan dengan pengolahan input menjadi output.
- Outbound logistics : aktivitas yang dilakukan untuk menyampaikan produk ke tangan konsumen.
- Marketing and sales : aktivitas yang berhubungan dengan pengarahan konsumen agar tertarik untuk    membeli produk.
- Service : aktivitas yang mempertahankan atau meningkatkan nilai dari produk.

2. Supported activities :

- Procurement : berkaitan dengan proses perolehan input/sumber daya.
- Human Resources Management : Pengaturan SDM mulai dari perekrutan, kompensasi, sampai     
   pemberhentian.
- Technological Development : pengembangan peralatan, software, hardware, prosedur, didalam 
   transformasi produk dari input menjadi output.
- Infrastructure : terdiri dari departemen-departemen/fungsi-fungsi (akuntansi, keuangan,  
   perencanaan, GM, dsb) yang melayani kebutuhan organisasi dan mengikat bagian-bagiannya 
   menjadi sebuah kesatuan.

Enam fungsi bisnis Rantai Nilai:

* Penelitian dan Pengembangan
* Desain Produk, Jasa, atau Proses
* Produksi
* Pemasaran & Penjualan
* Distribusi
* Layanan Pelanggan

Contoh analisis rantai nilai: PT Bank Lippo Tbk.

1. Primary Activities Lippo Bank:

a. Inbound logistics :

- Pengelolaan likuiditas yang sehat, dengan jumlah kas atau setara kas senilai Rp.3570 milyar pada akhir tahun 2005, yang terdiri dari kas, giro pada bank lain dan BI, efek-efek, portfolio Sertifikat Bank Indonesia, dan obligasi.
- Program Anti Pencucian Uang dan Kenali Nasabah Anda (penanganan uang yang masuk).

b. Operations :

- Pemeliharaan rekening skala besar maupun kecil, kliring, setoran, tarikan transfer, dls.
- Compliance Group, yang mengawasi jalannya operasi agar sesuai dengan peraturan dari Bank  
   Indonesia.
- Pemantauan kredit
- Program Anti Pencucian Uang dan Kenali Nasabah Anda.

c. Outbound logistics :

- 400 kantor cabang utama, pembantu, dan kantor kas yang tersebar di 87 kota, 700 unit ATM di 120
   kota, 6 Branch Service Center.
- E-Banking : Internet Banking, Mobile Banking, Phone Banking, dengan layanan setoran online 24      jam.
- Jalur distribusi pelayanan yang seimbang antara jaringan kantor cabang konvensional.

d. Marketing and sales :

- Tersedianya teller dan information center yang cukup untuk menyampaikan informasi bagi calon        konsumen atau konsumen.
- Strategi periklanan yang gencar ditelevisi dan promosi berupa penyelenggaraan undian-undian            tabungan berhadiah. Selain itu, adanya Corporate Social Responsibility yang memberikan beasiswa    dan bantuan tenaga pengajar dibidang perbankan di beberapa universitas besar, meskipun tidak      
  bersifat iklan
  namun dapat menambah nilai LippoBank dimata masyarakat.
- Lengkapnya fasilitas dan layanan bank ditambah dengan paket-paket tabungan yang menarik, serta    dimbangi dengan perkembangan teknologi, merupakan suatu nilai plus tersendiri bagi LippoBank.
- Penawaran suku bunga tabungan yang tinggi.
- Penataan lokasi kantor cabang dan ATM yang strategis, agar dapat berfungsi lebih efektif sebagai      penyedia produk dan layanan perbankan konsumen.
- Produk-produk kredit customer yang inovatif dan kompetitif.

e. Service :

- Layanan setoran, tarikan, kliring, transfer
- Kartu kredit : Lippo Bank VISA and MasterCard Credit Card, Lippo Bank Golf Card and Lippo    
  Bank Lady Card.
- Perbankan elektronik : Lippo Bank ATM, Lippo Bank Visa Electron Debit Card, Lippo Bank Visa  
  Electron Distribution Card, e-LippoLink, LippoNetB@nk, Electronic Draft Captured (EDC).
- Layanan transaksi perbankan : Call Centre 14042, pengiriman uang, Mass Fund Transfer System 
  (MFTS), Inkaso, Bank Drafts, Bancassurance.
- Produk Treasury : Transaksi Valuta Asing, Transaksi Spot, Transaksi Forward.
- Fasilitas kredit : LippoBank Home Loan, LippoBank Car/Motor Loan, Kredit Modal Kerja, Kredit 
  Investasi, Kredit Ekspor, Trust Receipt (T/R).
- Bank Garansi : Payment Bond, Tender Bond, Advance Payment Bond, Performance Bond, Bank  
  Garansi Bapeksta, Bank Garansi Bea Cukai.
- Fasilitas Ekspor-Impor : Letter of Credit (L/C), Negosiasi Wesel Ekspor, Diskonto Wesel Ekspor, 
  Document against Acceptance Financing (D/A), Forfeiting, Documentary Collections, Warehouse 
  Receipt Financing, SLBC (Stand by Letter of Credit).
- Layanan lainnya : LippoBank Travel Center, Safe Deposit Box, Pick up and Delivery Service, 
  layanan setoran online 24 jam, Call Center.


2. Supported Activities Lippo Bank:

a. Procurement :
- Struktur pendanaan, 75% berasal dari pihak ketiga berupa rekening tabungan atau giro.
- Dari bunga pemberian kredit dan bunga-bunga lainnya, Obligasi Pemerintah Republik Indonesia,     
  provisi dan komisi lainnya, dan transaksi mata uang asing.
- Laba dari penjualan surat-surat berharga.
- Saham-saham yang diterbitkan sebagai salah satu media perolehan modal/kas. Saham-saham ini 
  diperdagangkan di BEJ dan BES.
- Perputaran dari hasil transaksi bulanan yang rata-rata Rp. 530 trilyun.

b. Human Resources Management :
- Adanya Unit Training Human Resources, yang bertanggung jawab atas pengembangan dan 
  pelaksanaan program-program pengembangan SDM, diantaranya : Management Development, 
  Information Technology Development
, Dealer Development, Human Resources Development. (SDM sejumlah 6000an pada 2005).

c. Technological Development :
- Teknologi perbankan yang canggih, memungkinkan layanan pembayaran elektronik dengan volume     transaksi lebih dari Rp. 30 trilyun/bulan.
- Internet Banking, Mobile Banking, Phone Banking, Call Center.
- Migrasi teknologi kartu kredit agar sesuai dengan standar baru Euro Master Visa (EMV), sehingga      keamanan dan fleksibilitas kartu kredit akan bertambah.
- Peningkatan fitur layanan bernilai tambah di ATM.

d. Infrastructure :
- Management Information System, Accounting, Operations, Financial, Human Resources    
  Department.
- Layanan perbankan elektronik : jaringan ATM dan perbankan yang luas (400 kantor cabang, 700 
  unit ATM), LippoNetBank, e-LippoLink, fasilitas Call Center.
- Pengalihan ‘Delegated Authority’ dan ‘Service Strategy’ dari Kantor Pusat ke jaringan kantor 
  cabang.
- Pembentukan struktur ‘Credit Service Center’ dan ‘Branch Service Center’, agar pemberian kredit 
  lebih efisien dan meningkatkan pelayanan dan analisa bisnis di kantor cabang.
- Infrastruktur yang dikembangkan berdasarkan 4 konsep utama : struktur jalur pelaporan, bentuk 
  struktur yang datar, struktur hirarki organisasi, dan struktur Strategic Business Unit.
- Pengawasan Internal : Internal audit Group, Compliance Group, Unit Pengelolaan Resiko
- Jaringan intranet untuk seluruh kantor cabang.
- Risk Management Charter dan Risk Management Philosophy, yang ditetapkan oleh Dewan 

Komisaris sebagai bagian dari infrasruktur pengelolaan resiko.
- Berbagai komite : Risk Mitigation, Corporate Governance, Risk Management, Audit, Kredit,    
  Products, Assets and Liabilities, dan Work Group.
- Restucturing and Settlement Group, komite independen dengan unit kerja khusus penanganan      
   kredit bermasalah.
- Instutional Banking Group dan Asset-Liability Management, Sebagai pendukung aktivitas    
   LippoBank secara keseluruhan dan aktivitas treasury pada umumnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

AQIDAH, SYARIAH, AKHLAK

Soal Tentang PHP

Soal UU Testing Implementasi Sistem