Tugas Vclass Per_2 Jaringan Komputer
1. Berikan contoh cara kerja router !
Jawab:
Fungsi
utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki
kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute
perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain
yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.
Pada gambar diatas terdapat 2 buah network yang terhubung dengan sebuah router. Network sebelah kiri yang terhubung ke port 1 router mempunyai alamat network 192.168.1.0 dan network sebelah kanan terhubung ke port 2 dari router dengan network address 192.155.2.0
- Komputer
A mengirim data ke komputer C, maka router tidak akan meneruskan data
tersebut ke network lain.
- Begitu
pula ketika komputer F mengirim data ke E, router tidak akan meneruskan
paket data ke network lain.
- Barulah
ketika komputer F mengirimkan data ke komputer B, maka router akan
menruskan paket data tersebut ke komputer B.
2. Apa perbedaan antara
static dan dynamic routing ?
Jawab:
Static
Routing ( Routing Statis)
Static routing (Routing Statis) adalah
sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual
oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling
sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan
routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri
dalam forwarding table di setiap router yang berada di
jaringan tersebut.
Penggunaan routing statik
dalam sebuah jaringan yang kecil tentu
bukanlah suatu masalah, hanya beberapa entri yang
perlu diisikan pada forwarding table di setiap router. Namun
Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table
di setiap router yang jumlahnya tidak sedikit dalam jaringan
yang besar.
Routing static dengan menggunakan next hop
cocok digunakan untuk jaringan multi-access network atau point to multipoint
sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit
interface dalam mengkonfigurasi static route.
Recursive route lookup adalah proses yang
terjadi pada routing tabel untuk menentukan exit interface mana yang akan
digunakan ketika akan meneruskan paket ke tujuannya.
v
Lebih
aman daripada dynamic routing terhadap metode spoofing
v
Tidak
ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih murah
dibandingkan denga router dinamis)
v Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara
router.
v Routing statis menambah keamanan, karena
administrator dapat memilih untuk mengisikan akses routing ke jaringan tertentu
saja.
Kelemahan:
v Rentan terhadap kesalahan penulisan -lebih
merepotkan dibandingkan dynamic routing
v Administrasi harus benar-benar memahami internetwork
dan bagaimana setiap router dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router
dengan benar.
v Jika sebuah network ditambahkan ke
internetwork, Administrasi harus menambahkan sebuah route kesemua router secara
manual.
v Routing statis tidak sesuai untuk
network-network yang besar karena menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan
full-time sendiri
Dynamic
Routing (Router Dinamis)
Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah
sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan
mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara
router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat
berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan
yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi
forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini,
router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan
data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses
pengisian data routing di table routing secara otomatis.
Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang
terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke
network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh
paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router
mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada
dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu
kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing.
Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan
oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang
secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi
situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain
tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak
berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk
mencapai tujuan tersebut.
Pengisian dan pemeliharaan tabel routing
tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi
routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing.
Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device
pengirim dan device tujuan.
Macam-Macam
dari Routing Dinamis (Dynamic Router)
- RIP (Routing Information
Protocol)
- IGRP (Internal Gateway Routing
Protokol)
- OSPF (Open Shortest Path First)
- EIGRP (Enhanced Internal
Gateway Routing Protokol)
- BGP (Border Gateway Protokol)
Kelebihan
Routing Dinamis
·
Hanya
mengenalkan alamat network yang terhubung langsung dengan routernya.
·
Tidak
perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
·
Bila
terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi.
Hanya router-router yang berkaitan.
·
Lebih
mudah untuk mengatur network yang besar. Akan memilih jalur lain yang ada bila
suatu jalurrusak.
Kekurangan
Routing Dinamis
Ø
Beban
kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada tiap waktu
tertentu.
Ø
Kecepatan
pengenalan network terbilang lama karena router membroadcast ke semua router
hingga ada yang cocok.
Ø Setelah konfigurasi harus menunggu beberapa
saat agar setiap router mendapat semua Alamat IP yang ada.
Ø Susah melacak permasalahan pada suatu
topologi jaringan lingkup besar.
Ø
Update
ARP table dibagikan ke semua komputer, berarti mengkonsumsi - butuh RAM untuk
menentukan jalur terbaik bila terjadi down -bandwith jalur ditentukan oleh
sistem, bukan admin.
Berikut
ini tabel perbedaan yang spesifik untuk kedua jenis routing:
Routing Statik
|
Routing Dinamik
|
Berfungsi pada protocol
IP
|
Berfungsi pada
inter-routing protocol
|
Router tidak dapat
membagi informasi routing
|
Router membagi informasi
routing secara otomatis
|
Routing table dibuat dan
dihapus secara manual
|
Routing table dibuat dan
dihapus secara otomatis
|
Tidak menggunakan routig
protocol
|
Terdapat routing
protocol, seperti RIP atau OSPF
|
Microsoft mendukung
multihomed system seperti router
|
Microsoft mendukung RIP
untuk IP dan IPX/SPX
|
Sumber:
Komentar
Posting Komentar